MAJAS
A. Pengertian
Majas dapat
didefinisikan sebuah tenik khusus cara menggunakan bahasa figuratif (bahasa
yang digunakan secara ekspresif) dan merupakan salah satu gaya bahasa. Majas
biasanya banyak digunakan dalam teks-teks sastra, namun juga tidak menutup
kemungkinan majas digunakan dalam bahasa sehari-hari. (www.kaos-sastra.com).
B. Jenis-jenis
Secara garis
besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok, di antaranya :
- Majas Perbandingan
- Majas Pertentangan
- Majas Sindiran
- Majas Penegasan
Dari keempat
jenis di atas, masing-masing mempunyai turunan tesendiri.
- Majas Perbandingan
Merupakan kata-kata berkias
menyatakan perbandingan untuk menciptakan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca. Majas ini dibagi menjadi:
a. Personifikasi
Adalah majas
yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah hidup dan mempunyai
sifat seperti manusia.
Contoh :
J Badai mengamuk dan merobohkan
rumah penduduk.
J Ombak berkejar-kejaran ke tepi
pantai.
J Peluit wasit menjerit panjang
menandai akhir dari pertandingan.
b. Metafora
Adalah majas
yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogi.
Me.ta.fo.ra/metafora/ :
pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan
sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya : Tulang punggung dalam kalimat pemuda
adalah tulang punggung Negara.
Contoh :
J Engkau adalahjantung hatiku. (sangat penting)
J Cincin ini adalah harta karunku. (sangat berharga)
J Jonathan adalah bintang kelas dunia. (terbaik)
J Dia adalah anak emas majikannya. (yang paling disayangi/dipercaya)
c. Sinestesia
Adalah metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.
Contoh :
J Betapa sedap
memandang gadis cantik yang selesai berdandan.
J Suaranya terang
sekali.
J Rupanya manis.
J Namanya harum.
d. Eufimisme
Adalah majas
yang menggunakan kata-kata yang lebih lembut supaya terlihat lebih sopan.
Contoh :
J
Wanita tuna susila tersebut sedang
mendapatkan penyuluhan penyakit AIDS.
e. Simile
Adalah salah satu majas dalam Bahasa
Indonesia. Simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan
hal yang lainnya, dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding,
contohnya seperti, bagaikan, bak, layaknya, laksana, dll.
Contoh:
J "Wajahmu
bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari"
J "Gadis itu
bagaikan bunga mawar yang baru mekar"
J "Persahabatan kami
layaknya rantai yang kokoh”
J "Rambutmu bak
mayang terurai"
J "Engkau laksana
bulan yang menerangi kegelapan"
f.
Sinekdoke
Adalah majas
yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau
sebaliknya. Majas ini terdiri atas dua bentuk :
1) Pars pro toto : menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
J Per kepala mendapat Rp. 300.000,-
2) Totem pro parte : menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
J Masyarakat Indonesia gemar bermain bulu tangkis
J Pertandingan sepok bola antara Indonesia Vs Malaysia
g. Alegori
Alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah.
Umumnya alegori merujuk kepada penggunaan retorika,
namun alegori tidak harus ditunjukkan melalui bahasa,
misalnya alegori dalam lukisan atau pahatan.
(wikipedia).
Majas alegori secara sederhana diartikan sebagai jenis bertutur
dengan cara menggambarkan atau mengiaskan sesuatu melalui karakter alam atau
apa yang ada di alam. (www.infogreget.blogspot.com).
Contoh :
“Kehidupan manusia itu layaknya sebuah sungai yang dialiri
air. Sebelum mencapai muara dan bertemu air laut, air tersebut harus melewati
ragam tempat. Ia bisa menyusuri tebing-tebing, bahkan terkadang jurang. Air
sungai tak pernah melawan arus, ia mengalir apa adanya hingga ia pada akhirnya
tiba pada muara dimana ia akan lebur menjadi air laut.”
h. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Lawannya antara lain meiosis dan litotes.
Contoh:
J Suara keras menggelegar
membelah bumi.
J Perasaanku teriris-iris
mendengar kisahnya.
J Darahnya mengalir
menganak sungai.
J Dia menendang bola
bundar itu dengan kakinya.
J Suara klakson itu membara di angkasa sana
i.
Simbolik
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
menggunakan simbol benda, binatang,
atau tumbuhan.
Contoh:
J Ia terkenal sebagai buaya darat.
J Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
j.
Litotes
Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan
rendah hati dan lemah lembut. Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal lawan
daripada hal yang ingin diungkapkan.
Contoh:
J Akan kutunggu
kehadiranmu di bilikku yang kumuh di desa.
J Wanita itu parasnya
tidak jelek.
k. Alusio
Adalah Pemakaian ungkapan yang tidak
diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh :
“Sudah dua hari ia tidak terlihat batang
hidungnya”.
Maksudnya : Kata 'Batang hidung' dalam kalimat di atas
sudah lazim didengar orang dan diketahui artinya, yang mana 'Batang hidung'
berarti "Sosok seseorang". Kalimat di atas berarti : Sudah dua
hari ia tidak terlihat sosoknya ( bersembunyi )
l.
Asosiasi
Majas asosiasi atau
perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi
sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan,
seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
J Semangatnya keras bagaikan baja.
J Mukanya pucat bagai mayat.
J Wajahnya kuning bersinar bagai
bulan purnama
m. Depersonifikasi
Depersonifikasi adalah majas yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda. Majas ini mirip dengan majas metafora.
Contoh:
J dikau langit, daku bumi.
n. Metonomia
Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan
dari sebuah kata.
Contoh :
J Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam.
Terapan
dalam kalimat :
J Ayah
membeli sebatang Djarum Coklat.
J
Kakak pergi naik Kijang
hijau.
o. Antonomasia
Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu
bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat
benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai
nama jenis.
Contoh :
J Si Gemuk
J Si Lincah
J Si Pintar
p. Tropen
Tropen adalah majas
yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan dengan kata-kata
lain yang mengandung pengertian yang sejalan atau sejajar.
Contoh:
J Setiap malam ia menjual
suara di cafe-cafe.
q. Fabel
Adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak
mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas
berupa manusia.
r. Parabel
Adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan
perbandingan atau ibarat. Parabel seperti metafora yang diperluas menjadi suatu kisah singkat dan berbeda dengan fabel dalam hal pengibaratannya. Fabel menggunakan hewan, tumbuhan,
benda, dll. sedangkan parabel menggunakan manusia. Injil merupakan suatu contoh yang banyak mengandung parabel di
dalamnya.
s. Aptronim
Aptronim adalah pemberian nama orang yang cocok dengan
sifat atau pekerjaan orang.
Contoh :
t.
Eponim
Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang
dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan
kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada obyek yang dinamai
tersebut. Dalam bidang sains dan teknologi, sebuah penemuan biasanya diberi
nama sesuai dengan penemunya.
Contoh :
J Bilangan Avogadro (oleh Amedeo Avogadro),
J Mesin diesel (oleh Rudolf Diesel),
J Penyakit Parkinson (oleh James
Parkinson),
J Komet Halley (oleh Edmond Halley).
u.
Antropomorfisme
Adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. Subyek antropomorfisme seperti binatang yang digambarkan sebagai makhluk dengan motivasi manusia,
dapat berpikir dan berbicara, atau benda alam seperti angin atau matahari. Misal : Tom & Jerry, Donald Duck, Dll.
v. Hipokorisme
Adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh :
Dalam bahasa Jawa nama timangan untuk laki-laki Kenang, Tole, untuk perempuan Kethuk, Genduk, Dll.
2. Majas Pertentangan
a. Antitesis
Adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh:
J Tua muda itu berpartisipasi dalam kegiatan tanam seribu pohon yang
diselerenggarakan pada pekan lalu.
b. Paradoks
Adalah majas yang
melukiskan sesuatu seolah-olah bertentang, padahal maksud sesungguhnya tidak,
hal ini dikarenakan adanya objek yang berlainan.
Contoh:
J Ia seperti orang
yang kesepian di tengah keramaian.
c. Okupasi
Adalah majas yang
melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau
diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
J Merokok itu merusak kesehatan, tapi banyak orang yang tidak dapat
menghentikan kebiasaan itu.
d. Kontradiksi Interminus
Kontradiksi interminus adalah majas yang menggunakan
pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian
sebelumnya. Maka dari itu, majas ini termasuk dalam kategori majas pertentangan.
Contoh :
J Semua sudah siap
kecuali Ani. (pernyataan
"kecuali Ani" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua
sudah siap").
J Kamar itu benar-benar
kosong dan sunyi. Tak ada suara menggema di dalamnya. Hanya detakan jam dinding
saja yang terdengar di sana. (pernyataan
terakhir menyangkal situasi
sebelumnya).
e. Anakronisme
Adalah gaya
bahasa yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh :
J Arjuna
saling berkirim SMS dengan Srikandi untuk melepas rasa rindu.
J Hang Tuah melirik arlojinya, kemudian menghidupkan
pesawat .
f.
Oksimoron
Adalah majas yang menempatkan dua antonim dalam suatu hubungan sintaksis. Oksimoron juga dapat disusun menjadi paradoks.
Contoh :
J keramahtamahan yang bengis dan perang saudara.
3. Majas Penegasan
a. Pleonasme
b. Repetisi
c. Paralelisme
d. Tautologi
e. Simentri
f.
Enumerasia
g. Klimaks
h. Anti klimaks
i.
Retorik
j.
Koreksio
k. Asidenton
l.
Paksidenton
m. Eksklamasio
n. Preterito
o. Interupsi
p. Inversi
q. Elipsis
4. Majas Sindiran
a. Ironi
b. Sinisme
c. Sarkasme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar