Selasa, 14 Mei 2013

JENIS-JENIS MAJAS DAN CONTOHNYA

MAJAS
A.   Pengertian
Majas dapat didefinisikan sebuah tenik khusus cara menggunakan bahasa figuratif (bahasa yang digunakan secara ekspresif) dan merupakan salah satu gaya bahasa. Majas biasanya banyak digunakan dalam teks-teks sastra, namun juga tidak menutup kemungkinan majas digunakan dalam bahasa sehari-hari. (www.kaos-sastra.com).

B.   Jenis-jenis
Secara garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok, di antaranya :
  1. Majas Perbandingan
  2. Majas Pertentangan
  3. Majas Sindiran
  4. Majas Penegasan

Dari keempat jenis di atas, masing-masing mempunyai turunan tesendiri.
  1.  Majas Perbandingan

Merupakan kata-kata berkias  menyatakan perbandingan untuk menciptakan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas ini dibagi menjadi:

a.      Personifikasi
Adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah hidup dan mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh :
J Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
J Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
J Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan.

b.      Metafora
Adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogi.
Me.ta.fo.ra/metafora/ : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya : Tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung Negara.
Contoh :
J Engkau adalahjantung hatiku. (sangat penting)
J Cincin ini adalah harta karunku. (sangat berharga)
J Jonathan adalah bintang kelas dunia. (terbaik)
J Dia adalah anak emas majikannya. (yang paling disayangi/dipercaya)

c.       Sinestesia
Adalah metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.
Contoh :
J Betapa sedap memandang gadis cantik yang selesai berdandan.
J Suaranya terang sekali.
J Rupanya manis.
J Namanya harum.

d.      Eufimisme
Adalah majas yang menggunakan kata-kata yang lebih lembut supaya terlihat lebih sopan.
Contoh :
J Wanita tuna susila tersebut sedang mendapatkan penyuluhan penyakit AIDS.

e.      Simile
Adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya, dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding, contohnya seperti, bagaikan, bak, layaknya, laksana, dll.
Contoh:
J "Wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari"
J "Gadis itu bagaikan bunga mawar yang baru mekar"
J "Persahabatan kami layaknya rantai yang kokoh”
J "Rambutmu bak mayang terurai"
J "Engkau laksana bulan yang menerangi kegelapan"

f.        Sinekdoke
Adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas ini terdiri atas dua bentuk :
1)      Pars pro toto : menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
J Per kepala mendapat Rp. 300.000,-
2)      Totem pro parte : menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
J Masyarakat Indonesia gemar bermain bulu tangkis
J Pertandingan sepok bola antara Indonesia Vs Malaysia

g.      Alegori
Alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah. Umumnya alegori merujuk kepada penggunaan retorika, namun alegori tidak harus ditunjukkan melalui bahasa, misalnya alegori dalam lukisan atau pahatan. (wikipedia).
Majas alegori secara sederhana diartikan sebagai jenis bertutur dengan cara menggambarkan atau mengiaskan sesuatu melalui karakter alam atau apa yang ada di alam. (www.infogreget.blogspot.com).
Contoh :
“Kehidupan manusia itu layaknya sebuah sungai yang dialiri air. Sebelum mencapai muara dan bertemu air laut, air tersebut harus melewati ragam tempat. Ia bisa menyusuri tebing-tebing, bahkan terkadang jurang. Air sungai tak pernah melawan arus, ia mengalir apa adanya hingga ia pada akhirnya tiba pada muara dimana ia akan lebur menjadi air laut.

h.      Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya antara lain meiosis dan litotes.
Contoh:
J Suara keras menggelegar membelah bumi.
J Perasaanku teriris-iris mendengar kisahnya.
J Darahnya mengalir menganak sungai.
J Dia menendang bola bundar itu dengan kakinya.
J Suara klakson itu membara di angkasa sana

i.        Simbolik
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol benda, binatang, atau tumbuhan.
Contoh:
J Ia terkenal sebagai buaya darat.
J Rumah itu hangus dilalap si jago merah.

j.        Litotes
Litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal lawan daripada hal yang ingin diungkapkan.
Contoh:
J Akan kutunggu kehadiranmu di bilikku yang kumuh di desa.
J Wanita itu parasnya tidak jelek.

k.       Alusio
Adalah Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh :
“Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya”.
Maksudnya : Kata 'Batang hidung' dalam kalimat di atas sudah lazim didengar orang dan diketahui artinya, yang mana 'Batang hidung' berarti "Sosok seseorang". Kalimat di atas berarti : Sudah dua hari ia tidak terlihat sosoknya ( bersembunyi )

l.        Asosiasi
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
J Semangatnya keras bagaikan baja.
J Mukanya pucat bagai mayat.
J Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
                                                                  (http://aurigamaulana.blogspot.com)

m.    Depersonifikasi
Depersonifikasi adalah majas yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda. Majas ini mirip dengan majas metafora.
Contoh:
J dikau langit, daku bumi.

n.      Metonomia
Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.
Contoh :
J Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam.
J Mobil diganti dengan Kijang.
Terapan dalam kalimat :
J Ayah membeli sebatang Djarum Coklat.
J Kakak pergi naik Kijang hijau.

o.      Antonomasia
Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Contoh :
J Si Gemuk
J Si Lincah
J Si Pintar

p.      Tropen
Tropen adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan dengan kata-kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan atau sejajar.
Contoh:
J Setiap malam ia menjual suara di cafe-cafe.

q.      Fabel
Adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia.

r.       Parabel
Adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat. Parabel seperti metafora yang diperluas menjadi suatu kisah singkat dan berbeda dengan fabel dalam hal pengibaratannya. Fabel menggunakan hewan, tumbuhan, benda, dll. sedangkan parabel menggunakan manusia. Injil merupakan suatu contoh yang banyak mengandung parabel di dalamnya.

s.       Aptronim
Aptronim adalah pemberian nama orang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh :
J Karena sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak, ia dipanggil Karto Grobak.

t.        Eponim
Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada obyek yang dinamai tersebut. Dalam bidang sains dan teknologi, sebuah penemuan biasanya diberi nama sesuai dengan penemunya.
Contoh :

u.      Antropomorfisme
Adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. Subyek antropomorfisme seperti binatang yang digambarkan sebagai makhluk dengan motivasi manusia, dapat berpikir dan berbicara, atau benda alam seperti angin atau matahari. Misal : Tom & Jerry, Donald Duck, Dll.

v.       Hipokorisme
Adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh :
“Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat otok kian terkesima”.
Dalam bahasa Jawa nama timangan untuk laki-laki Kenang, Tole, untuk perempuan Kethuk, Genduk, Dll.

2.  Majas Pertentangan

a.    Antitesis
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh: 
J Tua muda itu berpartisipasi dalam kegiatan tanam seribu pohon yang diselerenggarakan pada pekan lalu.

b.      Paradoks
Adalah majas yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentang, padahal maksud sesungguhnya tidak, hal ini dikarenakan adanya objek yang berlainan.
Contoh:
J Ia seperti orang yang kesepian di tengah keramaian.

c.     Okupasi
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
J Merokok itu merusak kesehatan, tapi banyak orang yang tidak dapat menghentikan kebiasaan itu.

d.      Kontradiksi Interminus
Kontradiksi interminus adalah majas yang menggunakan pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Maka dari itu, majas ini termasuk dalam kategori majas pertentangan.
Contoh :
J Semua sudah siap kecuali Ani. (pernyataan "kecuali Ani" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua sudah siap").
J Kamar itu benar-benar kosong dan sunyi. Tak ada suara menggema di dalamnya. Hanya detakan jam dinding saja yang terdengar di sana. (pernyataan terakhir menyangkal situasi sebelumnya).

e.      Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh :
J Arjuna saling berkirim SMS dengan Srikandi untuk melepas rasa rindu.
J Hang Tuah melirik arlojinya, kemudian menghidupkan pesawat .
                                                                  (http://fajarichwannoor.wordpress.com)

f.        Oksimoron
Adalah majas yang menempatkan dua antonim dalam suatu hubungan sintaksis. Oksimoron juga dapat disusun menjadi paradoks.
Contoh :
J keramahtamahan yang bengis dan perang saudara.

3. Majas Penegasan

a.      Pleonasme
b.      Repetisi
c.       Paralelisme
d.      Tautologi
e.      Simentri
f.        Enumerasia
g.      Klimaks
h.      Anti klimaks
i.        Retorik
j.        Koreksio
k.       Asidenton
l.        Paksidenton
m.    Eksklamasio
n.      Preterito
o.      Interupsi
p.      Inversi
q.      Elipsis

4.      Majas Sindiran
a.      Ironi
b.      Sinisme
c.       Sarkasme


Tidak ada komentar:

Posting Komentar